Setelah tertunda hampir satu bulan, launcing program Dignity “ Disability Inclusion Through Strengthening Local to National Policy and Capacity)” atau “Inklusi Disabilitas melalui Penguatan Kapasitas dan Kebijakan Lokal hingga Nasional” akhirnya terlaksana dengan baik di kabupaten Lombok timur.

Program ini di bawa ke Lombok timur berkat kerja sama kemitraan Australia dan Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI),  juga pusat rehabilitasi YAKKUM yang berada di Jogja,  sementara Yayasan Lombok Independent Disabilitas Indonesia atau biasa di sebut LIDI sebagai salah satu submitra dari 7 lembaga yang lain di provinsi yang berbeda seperti Sumatra Utara, Sulawesi barat, NTT dan lainnya.

Louncing Program Dignity yang di kemas dalam Kickoff meeting di hotel syariah Lombok timur ini di buka oleh kepala Bappeda Lombok timur dan di hadiri oleh beberapa kepala dinas seperti kepala dinas sosial Lombok timur, kepala dinas kesehatan Lombok timur dan yang lainnya.

Kepala Bappeda Lombok Timur dalam sambutannya sangat mengapresiasi program Dignity bisa di laksakan di wilayahnya karena masih banyak kegiatan kegiatan yang perlu di selesaikan secara bersama. Dengan adanya program Dignity ini di Lombok timur, kepala Bappeda sangat berharap masalah masalah yang saat ini masih terjadi di kalangan ODDP bisa terselesaikan terutama terkait kurangnya pemahaman masyarakat yaitu keluarga dari ODDP itu sendiri tentang hak hak dasar ODDP.

” semoga melalui program ini, pemerintah bisa berkalaborasi untuk melakukan sosialisasi penguatan kapasitas tenaga kesehatan terutama para kader tentang pentingnya hak dasar para ODDP terutama terkait Adminduk sehingga pelayanan kepada ODDP di segala bidang bisa kita lakukan dengan baik. Begitu juga dengan masyarakat lingkungan tempat tinggal OODP dan keluarganya harus di berikan pemahaman kepada mereka bahwa ODDP itu punya hak yang sama dengan yang lainnya di segala bidang,” paparnya.

Sementara itu, Lalu Wisnu sebagai pimpinan LIDI Foundation dan sekaligus penanggung jawab dari program Dignity ini di NTB sangat optimis program ini bisa membawa perubahan dalam pelayanan hak hak dasar kepada ODDP yang selama ini masih lebih banyak terfokus ke masalah kesehatannya saja dan masih belum begitu masuk ke maslah kemandirian dari ODDP itu sendiri.

“ODDP atau orang dengan disabilitas pisikososial sudah menjadi bagian dari keluarga kami sesame disabilitas, jadi sudah seharusnya kami sebagai lembaga yang konsen terhadap permasalahan disabilitas akan terus berjuang bagaimana supaya hak hak disabilitas ODDP ini bisa terlayani dengan baik terutama hak hak dasar mereka. ,” paparnya. “ dan bukan saja disabilitas pisikososial namun disabilitas serta kelompok rentan lainnya tetap akan menjadi perhatian kita sepenuhnya selama 5 tahun kedepan “ sambung lalu wisnu menjelaskan.

Sementara itu, semua kepala dinas yang hadir dalam Kickoff meeting yang di laksanakan pada tanggal 19 oktober kemarin itu mendukung penuh program ini supaya berjalan lancer. Bahkan mereka langsung menodong supaya LIDI Foundation menyiapkan berkas Pernyataan kerja sama ( PKS ) dan pihak Bappeda juga mengarahkan LIDI Foundation untuk segera menyelesaikan penyusunan Draft MoU kerja sama antara pemerintah Lombok timur dan LIDI foundation sebagai pelaksana tingkat provinsi dalam program DIGNITY ini. (ws)