Bulan Oktober 2021 adalah bulan terakhir Kusri (40) bisa melihat dan merasakan diri menjadi orang yang sempurna karena di bulan itu musibah terjadi saat dia bekerja sebagai buruh kebun sawit di Malaysia. Saat dirinya lagi memotong buah, gagang sabit yang panjangnya puluhan meter ini tidak sengaja menyentuh aliran listrik tegangan tinggi yang melintasi perkebunan di wilayah Pahang, Kuantan Malaysia. Karena musibah itu dia harus merelakan kedua tangannya di amputasi.

Sebagai pekerja ilegal tanpa document, tentu musibah ini sangat berat buat dirinya. Selain menghadapi hukum Malaysia yang mengharuskannya untuk di tahan karena tidak punya document, dia juga harus mengeluarkan biaya pengobatan sendiri selama menjalani perawatan di Malaysia. Beruntung dia masih menyimpan sedikit gajinya sehingga dapat mengurangi beban para teman sesama pekerja yang ikut membantunya.

Setelah terkatung katung hampir 2 bulan di Malaysia, akhir desember 2021 akhirnya dia di pulangkan oleh kedutaan dengan surat SPLP. ( Surat Perjalanan Laksana Paspor ) dan saat ini melanjutkan perawatan di RSUD Selong Lombok timur.

 

Sebenarnya penderitaan yang di alami oleh KUSRI tidak berhenti sampai di situ, istri yang seharusnya dia harapkan bisa menjadi tumpuan harapan untuk mengurusnya saat terjadi musibah ini justru memintai cerai setelah dia tiba di Lombok. Hal ini tentu menjadi pukulan yang berat buat mentalnya sehingga sempat mengalami depresi, namun keluarga dan para tetangga terus menyemangatinya.

Saat ini sudah 2 bulan Kusri menjalani rutinitas rawat jalan ke RSUD selong, semua di jalani dengan harapan kedepannya dia bisa bangkit kembali dari keterpurukan ini. Sedikit demi sedikit nasip naas yang menimpanya mulai di lupakan walau itu terasa berat. Saat ini yang dia Harapan  kedepannya adalah ingin bisa mandiri dan ingin mempunyai tempat jualan atau kios kecil kecilan. Dia ingin menunjukan kepada semua orang bahwa dia bisa bangkit kembali walau kondisinya seperti ini.

“ saat ini saya hanya memikirkan bagaimana supaya saya bisa bertahan hidup tanpa menjadi beban keluarga yang lain pak, mungkin saya bisa melakukan sesuatu yang tidak membutuhkan kedua tangan saya ini “ katanya kepada kami saat mengunjunginya. “ seandainya ada yang bisa memberikan saya sedikit modan untuk buka warung kecil kecilan, mungkin itu bisa membantu saya untuk memulai “ sambungnya sangat berharap.

Bagi saudaraku yang ingin membantu dia, bisa melalui rekning yayasan kami di :

Bank Mandiri : 161-00-0641549-6 A/n Yayasan Lombok Independent Disabilitas Indonesia.

Hp. 0812 3844 4803