
“Percayalah kamu bisa dan kamu sudah setengah jalan” -Theodore Roosevelt
Zulaifi, yang akrab disapa Ipi, lahir 29 tahun lalu tanpa kedua kaki hingga paha atas dan hanya memiliki 2 jari. Zulaifi adalah salah satu pengusaha sanitasi yang didukung oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui program Women, Disability Inclusive and Nutrition-Sensitive (WINNER) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai pengusaha yang memproduksi jamban berkualitas dengan harga terjangkau, Zulaifi juga menorehkan prestasi lain, meraih Juara 2 Kategori Kursi Roda Maybank Marathon 2022 di Bali (28/08/2022).
Sebagai salah satu organisasi Yayasan Disabilitas Indonesia (LIDI) Lombok yang mengikuti Maybank Marathon kali ini, Zulaifi bersama kawan-kawan dengan bangga membawa pulang medali. Pencapaian ini memulai perjalanan yang mudah, dengan latihan yang intensif dan keinginan yang kuat, Zulaifi dan teman-teman orang-orang penyandang disabilitas lainnya, Mukti Hadi dan Iskandar Zulkarnaen, berhasil menunjukkan bahwa disabilitas tidak dapat dilakukan.
Mengasah keterampilan kewirausahaan
Terlahir dengan menonaktifkan hal yang mudah bagi Zulaifi karena masa kecilnya penuh dengan kamus dan diskriminasi. Hal ini menyebabkan Zulaifi berhenti sekolah ketika ia duduk di kelas 3 dan tidak pernah melanjutkan pendidikannya.
Setelah remaja, Zulaifi terus mengasah kemampuan wirausahanya agar bisa hidup mandiri. Saat ini Zulaifi bergerak di bisnis elektronik online, dengan layanan mulai dari jual beli hingga servis elektronik. Salah satu temannya yang cacat, Zainal Abidin, bekerja sebagai tukang reparasi elektronik dan bergandengan tangan dengan Zualifi untuk mengembangkan usahanya.

Saat ini Zulaifi tergabung dalam Pade Angen, kelompok pengusaha sanitasi yang anggotanya terdiri dari penyandang disabilitas asal Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Kelompok ini didirikan oleh Lalu Wisnu Pradipta, pengguna kursi roda yang tergerak oleh kenyataan bagaimana penyandang disabilitas berjuang untuk mengakses fasilitas sanitasi yang aman dan nyaman dalam kehidupan sehari-hari.
Sejak tahun 2019, program WINNER telah mendukung kegiatan Pade Angen melalui peningkatan kapasitas seperti pelatihan kewirausahaan sanitasi, pemasaran dan manajemen keuangan untuk memenangkan Penghargaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Bappenas. Melalui pendekatan STBM-GESI (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat mencakup gender dan inklusi sosial), Plan Indonesia juga mendorong pemerintah dan masyarakat untuk menerapkan STBM dengan lebih memperhatikan kelompok marginal, termasuk perempuan, anak perempuan, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
Zulaifi, telah mendapatkan manfaat dari pelatihan Wirasuha Sanitasi yang diselenggarakan oleh Plan Indonesia. Bersama Wisnu, ia berhasil menciptakan toilet berkualitas dengan harga bersaing. Toiletnya diminati banyak orang sehingga ia mampu menjual ratusan. Meski memiliki keterbatasan fisik, Zulaifi mampu memproduksi toilet dan mendapatkan penghasilan yang lumayan. “Saya bisa menyekolahkan anak, bayar motor, dan beli TV. Saya juga aktif mempromosikan produk saya secara online melalui media sosial dan marketplace,” jelasnya.
Dengan segudang prestasi, Zulaifi tak mau berhenti sampai di situ. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas menjadi motivasi Zulaifi untuk terus maju. Zulaifi berharap dirinya dan penyandang disabilitas lainnya dapat terus mendapatkan kesempatan untuk bekerja dan menyuarakan haknya, seperti berlari tanpa batas meski di kursi roda.
Ditulis Oleh : Annisa Aulia Hanifa ( Plan International )
Foto Oleh : Abdul Rohman ( Plan International )
Editor : Lalu Wisnu Pradipta ( Lidi )